WhatsApp
+62818-0847-5888
Work Hours
Monday to Friday: 9AM - 5PM
WhatsApp
+62818-0847-5888
Work Hours
Monday to Friday: 9AM - 5PM
Pabrik Lashing – Tahun 2021 PT. Sebatek Prima Tunggal mendirikan manufaktur poliester pertama di Indonesia. Salah satu hasil produksinya adalah Ratchet Lashing atau biasa disebutkan dengan Lashing Tie Down atau dalam istilah lapangan menyebutnya kotrek atau kotrekan.
Di dalam industri pengangkatan lashing biasa digunakan untuk mengamankan barang yang diangkat agar tidak bergerak dari tempatnya sehingga tidak jatuh. Sedangkan dalam transportasi, lashing atau kotrek juga difungsikan sama, untuk mengamankan barang dengan metode diikat, agar barang tidak bergerak, berpindah tempat dan tidak jatuh tentunya. PT. Sebatek Prima Tunggal memahami betapa krusialnya peran lashing dalam berbagai industri, oleh karena itu kami memproduksi lashing dengan standar kualitas tertinggi dan keamanan yang terjamin.
Ratchet lashing dibagi menjadi 2 bagian, ada heavy duty dan ada ABS. Kedua produk ini memiliki beberapa perbedaan, mulai mekanisme pengikatan atau pengencang, pelepasan, tingkat keamanan dan harga.
Lashing Heavy duty memiliki mekanisme sederhana, hanya memerlukan 1 langkah untuk melepas ikatannya, karena memiliki mekanisme release yang paling sederhana jadi produk ini lebih banyak digunakan pada barang umum dan juga dengan fungsi yang sama yaitu menjaga kestabilan posisi barang, agar tidak berpindah tempat atau jatuh. Tingkat keamanannya terbilang cukup tinggi dengan harganya juga yang relativ lebih murah.
Lashing ABS memiliki sedikit perbedaan dengan lashing heavy duty. Untuk mekanisme pengencangan terdapat ABS yaitu Anti-Blocking System. Di mana fungsi dari ABS ini agar body lashing atau webbing tidak terjepit di gigi ratchet lashing ketika dilakukan pengencangan sehingga mengurangi resiko kerusakan pada webbing dan meningkatkan keamanan. Sedangkan untuk release pengencangannya, memiliki mekanisme pelepasan bertahap. Dengan mekanisme ini memungkinkan pengguna untuk melepaskan tegangan secara bertahap, gunanya untuk mencegah kargo yang berisiko terguling, karena pelepasan tegangan yang tiba-tiba dapat menyebabkan kargo bergerak dan menjadi tidak stabil.
Jadi perbedaan utama dari kedua ratchet tersebut ada pada saat pelepasangan pengencangan, di mana pada lashing heavy duty hanya memiliki 1 tahap pelepasan, sedangkan pada lashing ABS memiliki sistem beberapa tahap pelepasan untuk menjaga kestabilan kargo.
Ada beberapa aturan internasional yang mengatur keamanan standar dari ratchet lashing, EN 14195-2 Standar Eropa ini mengatur persyaratan keselamatan dan kinerja untuk lashing tie-down assemblies, termasuk ratchet lashing heavy duty yang mencakup aspek-aspek seperti kekuatan minimum, elongasi, ketahanan terhadap abrasi, dan pelabelan. Selain itu juga ada CVSA (Commercial Vehicle Safety Alliance) merupakan organisasi dari Amerika Utara yang menetapkan standar dan peraturan untuk keselamatan kendaraan komersial. Meskipun tidak secara khusus mengatur ratchet lashing ABS, CVSA memiliki pedoman umum tentang pengamanan kargo yang harus dipatuhi oleh pengemudi dan perusahaan transportasi.
Untuk sisi kekuatan, lashing heavy duty dirancang untuk mehana beban berat dan memberikan keamanan pada kargo untuk berbagai kondisi. Namun mekanisme pelepasannya yang menggunakan sistem 1 langkah yang beresiko menyebabkan pelepasan yang tiba-tiba jika tidak dihandle dengan benar. Sedangkan pada lashing abs menawarkan keamanan yang lebih tinggi, sehingga meminimalisir kargo berisiko terguling atau jatuh karena menggunakan mekanisme pelepasan bertahap. tidak hanya itu, sistem pada ABS juga mencegah webbing terjepit dan rusak, sehingga bisa menambah umur pakai produk.
Sebagai perusahaan manufaktur sintetik sling, Sebatek bisa menerima customize. Webbing sling digunakan pada lashing tie down bisa diganti warna sesuai kebutuhan Anda. memakai motif garis hitam yang putus-putus atau berwarna polos, semua bisa kami sesuaikan untuk Anda. Selain itu terdapat TAG atau label pada masing-masing produk yang kami produksi.